Kemenperin Dukung PERSAMI Jadi Organisasi Pembangkit Ekonomi Halal Dunia

Kemenperin Dukung PERSAMI Jadi Organisasi Pembangkit Ekonomi Halal Dunia

Halal lifestyle menjadi sebuah fenomena yang sedang tren di masyarakat dunia. Hal itu didukung populasi umat muslim yang mendominasi jumlah penduduk dunia. Sebanyak 1,9 miliar penduduk muslim dunia menghabiskan pengeluaran setara USD2 triliun untuk halal lifestyle pada tahun 2021, yang berasal dari enam sektor riil ekonomi syariah yaitu sektor makanan, farmasi, kosmetik, fesyen, media dan rekreasi, serta travel. Jumlah ini akan terus tumbuh sebesar 9,1% per tahun sehingga akan mencapai mencapai USD2,8 triliun pada tahun 2025.

“Untuk menangkap peluang pasar produk halal diperlukan upaya untuk terus mendorong pengusaha muslimah agar menjaga dan meningkatkan kualitas produk halal serta bisa beradaptasi dengan kemajuan zaman dan bisa menangkap apa yang dibutuhkan konsumen,” kata Ketua Dewan Kehormatan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perhimpunan Saudagar Muslimah Indonesia (PERSAMI), Wury Estu Handayani Ma’ruf Amin saat Musyawarah Nasional dan pegukuhan pengurus PERSAMI Tahun 2022-2027 di Jakarta, Kamis (13/10).

Istri Wakil Presiden Ma’ruf Amin tersebut berharap PERSAMI bisa terus mendorong menghidupkan usaha muslimah di Indonesia sekaligus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas saudagar muslimah dan perempuan di Indonesia melalui program-program edukasi maupun pelatihan praktis, utamanya untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang menghasilkan produk halal. “Sebagai perempuan harus saling mendukung karena perempuan adalah tiang negara, perempuan dapat menyumbang kekuatan yang sama dengan laki-laki dalam pembangunan negeri ini, termasuk membangun ekonomi keuangan syariah yang tengah diperjuangkan pemerintah dalam menopang ekonomi nasional,” sebutnya.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Sekjen Kemenperin) Dody Widodo menambahkan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sedang mendorong produk-produk halal nasional agar mampu bersaing di pasar global. “Tentunya sesuai dengan roadmap yang telah disusun Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Melalui roadmap tersebut, Indonesia diharapkan dapat menjadi pusat produk halal dunia pada tahun 2024,” paparnya.

Sekjen Kemenperin menuturkan, guna merealisasikan target tersebut diperlukan dukungan dan kolaborasi antara pemerintah bersama organisasi nonpemerintah seperti PERSAMI, terutama terkait upaya mewujudkan prinsip - prinsip ekonomi syariah dan penguatan halal value chain untuk memajukan perekonomian nasional. “Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan dari ibu-ibu muslimah di sini. Kami berharap PERSAMI yang awalnya merupakan sebuah yayasan bisa semakin berkembang, tidak yanya di lingkup lokal saja, namun bisa ke ranah global. Organisasi ini diharapkan bisa menjadi mercusuar dan penggerak, khususnya bagi roda perekonomian di pasar lokal maupun global,” ujarnya.

Dody optimis produk-produk halal Indonesia mampu bersaing dengan produk luar negeri. Di sektor manufaktur, terdapat beberapa kelompok industri yang berpotensi menjadi bisnis industri halal yang sangat besar. Kelompok industri tersebut memiliki pertumbuhan dengan kecepatan luar biasa, misalnya industri makanan dan minuman yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia, yang pada triwulan II - 2022 tumbuh mencapai 3,68% (year on year) dan berkontribusi terhadap PDB industri pengolahan nonmigas sebesar 38,38%. Periode Januari hingga Agustus 2022, ekspor industri mamin mencapai USD31,7 Miliar.

Selanjutnya, industri farmasi dan kosmetik menjadi lima besar penunjang ekonomi Indonesia. Pertumbuhan kelompok industri ini sangat signifikan, dari 5,59% di kuartal I – 2020 menjadi 7% di tahun 2021. “Saat ini sudah ada produk kosmetik dari saudagar Muslimah yang sudah sangat terkenal dan sangat mendunia, oleh karena itu saya optimis produk halal Indonesia bisa bersaing,” terang Dody. Selain itu produk fesyen muslim Indonesia juga telah mendunia, bahkan para pelaku industri fesyen dari New Zealand belajar membuat pakaian muslim dari Indonesia. ”Meski demikian kita jangan terlena, jangan sampai suatu saat produk pakaian muslim kita malah didominasi impor,” imbuhnya.

Ia mengatakan, anggota PERSAMI diharapkan turut mampu mendorong pertumbuhan Industri Kecil Menengah (IKM) di tanah air, karena menurut dari sebanyak 4,4 juta IKM, 47,32% atau sebanyak 2,08 juta di antaranya merupakan pengusaha IKM perempuan. Menurutnya, IKM merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari industri secara keseluruhan dan sangat erat kaitannya dengan partisipasi kaum perempuan, yang mana hal ini dapat mendorong pengembangan industri di daerah dengan memanfaatkan sumber daya setempat dan potensi kelompok perempuan di daerah tersebut. “Artinya ini adalah penting sekali, khususnya bagi indonesia ini di mana ibu-ibu menjadi pendorong IKM yang dimiliki saudagar muslimah sekaligus menjadi penggerak dan motor utama dari pembangun ekonomi industri di Indonesia,” sebut Sekjen Kemenperin.

Ia juga menyampaikan , pada tahun 2022, Kemenperin kembali menggelar Indonesia Halal Industry Awards (IHYA). Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para pemangku kepentingan yang telah berperan aktif serta berinovasi terus menerus di bidang penumbuhkembangan dan pemberdayaan industri halal nasional. “Kami berharap para anggota PERSAMI dapat mengikutsertakan produk-produknya dalam IHYA tahun 2022,” tandasnya.

Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan.

Sumber Berita: https://kemenperin.go.id/artikel/23617/Kemenperin-Dukung-PERSAMI-Jadi-Organisasi-Pembangkit-Ekonomi-Halal-Dunia-
Chat

Hello!

Silahkan isi form di bawah sebelum memulai percakapan